03 November 2015

[Sinopsis]. The Beauty Inside: part 2

Bagian sebelumnya Kim Woo jin menyiapkan semua alat tempurnya agar malam itu dia tidak tertidur. Berhasilkah?

Yes, he made it!



Esok harinya dia menjemput Yi soo di tempat kerjanya dan mengajaknya jalan-jalan. Dari sana mereka seperti menemukan kecocokan satu dengan yang lain.


Malam berikutnya Woo jin kembali bekerja. Kali ini kantuk mulai mengalahkannya. Tapi dia berusaha tetap melek. Salah satunya dengan menghubungi Sang baek dan memintanya untuk bercerita padanya. Itu membuat Sang baek menyemprotnya karena mengganggunya tidurnya.

Woo jin menguap lagi tapi dia berhasil tak tidur hingga esok harinya agar kembali bisa bertemu Yi soo.



Dan hari itu dia membawa Yi soo ke took ibunya (Ibunya sama sekali tidak mengenal dirinya). Di sana Yi soo melihat cincin seperti yang di pake Woo jin.


Saat menunggu bis, Woo jin terus menguap. Yi soo yang melihatnya bertanya apa Woo jin semalam tidak tidur dengan baik. Karena dia terlihat seperti akan pingsan. Woo jin tersenyum lalu mengalihkan pembicaraann.

Dia bertanya apa yang Yi soo akan lakukan besok. Yi soo memberitahu Woo jin kalau besok dia harus pulang cepat untuk memperingati hari kematian ibunya. Woo jin terlihat kecewa.

Yi soo akhirnya naik bis tapi Woo jin menyusulnya hanya untuk bertanya, “Bagaimana kalau sarapan bersama?” Yi soo tersenyum mendengarnya.



Woo jin mengantar Yi soo sampai ke depan rumahnya. Lama mereka saling menatap sebelum berpisah. Dan Woo jin pun memutuskan untuk menciumnya.


Di kereta pulang Woo jin terus menguap. Dan yang dia takutnya terjadi. Dia tertidur. Seorang petugas membangunkannya di pemberhentian terakhir.


Keesokan paginya Yi soo menunggunya di halte bis tapi Woo jin tak dating. Tidak! Woo jin sebenarnya ada di sana, di halte yang sama. Hanya saja dia tak mengenalinya karena hari itu Woo jin sudah bukan Woo jin yang kemarin, melainkan seorang ahjussi x_x

Yi soo terus menghubunginya tapi Woo jin memutuskan untuk me-reject panggilan itu. Dia hanya bisa mengirim SMS permintaan maaf karena tak bisa memenuhi janjinya semalam.

‘Dengan begitu, semuanya akan berakhir ‘kan?’

‘Tapi aku sungguh tak mau semuanya berakhir seperti ini. Demi dia, apapun bersedia aku lakukan.’


Maka malam itu Woo jin mendesain sebuah meja yang bisa mewujudkan apa yang Yi soo katakana sewakutu pertama kali mereka makan malam bersama. Sebuah meja yang bisa memutar lagu dari hp dan suara yang dihasikan terdengar seperti keluar dari meja itu.


Begitu meja itu jadi, dia mengirimkannya ke studio Yi soo untuk menjadi sebuah produk yang akan dijual.


Yi soo diminta oleh seniornya untuk membimbing pegawai magang. Dan ternyata salah satu dari mereka adalah Woo jin. Yi soo tentu tak mengenalinya karena kali ini dia sudah berubah lagi menjadi seorang gadis berambut panjang.

Woo jin yang melakukan sesuatu menarik perhatian Yi soo. Saat Yi soo menghampirinya, dia memperkenalkan dirinya sebagai Han Jae kyeong.




Selama bekerja Woo jin-kyeong terus berpikir dan ketika jam kerja berakhir, dia memberanikan diri mengajak Yi soo untuk makan malam bersama. Yi soo yang merasa aneh bertanya apa ada yang ingin Jae kyeong katakana kepadanya. Berhati-hati Woo jin berkata, “Apa Anda masih mengingat seseoarang yang bernama Kim Woo jin?” Yi soo terdiam.


Woo jin-kyeong mengajak Yi soo ke rumahnya. Itu adalah pertama kalinya ada orang lain yang datang ke rumahnya.

Saat masuk ke rumah, Yi soo melihat isi rumah Woo jin adalah kursi kayu yang tertumpuk. Sebuah pemandangan yang tidak asing di matanya. Sebuah pemandangan yang biasa dia lihat saat bersama Woo jin.


Yi soo mulai merasa Woo Jin-kyeong punya maksud yang tidak baik. Dia pun memutuskan untuk pergi dari rumah itu. Tapi sebelum dia tiba di pintu dia mendengar Jae kyeong berkata, “Aku adalah Kim Woo jin.”

Yi soo berdiri membeku.

“Aku bukan Han Jae kyeong. Aku adala Kim Woo jin.”


Segera dia memutarkan video yang selalu dia buat setiap malam sebelum tidur. Yi soo mendengar dan melihat seorang pria yang pernah menjadi salah seorang pelanggannya di video itu. Lalu selanjutnya adalah dia. Kim Woo jin. Pria yang berkencan dengannya selama dua hari.



“Sepertinya ini adalah perasaan yang pertama kali kurasakan. Duduk sampai saat ini tanpa tidur sama sekali adalah sebuah keajaiban. Aku khawatir apa yang akan terjadi selanjutnya tapi sekarang entahlah, aku tidak peduli. Cukup dulu hingga hari ini.”

The next guy yang muncul di video adalah ahjussi yang pernah dia lihat di halte bis.


Woo jin-kyeong pun menceritakan semuanya kepada Yi soo, bahwa dia wajahnya selalu berubah begitu dia terbangun di bangun pagi. Yi soo tidak percaya tapi Woo jin-kyeong menyebutkan semua hal yang pernah mereka lakukan bersama. Dia tahu Yi soo sulit percaya akan apa yang dia ucapkan tapi, “Aku benar-benar menyukaimu.” Woo jin mengucapkan lewat mulut Jae kyeong.

Woo jin-kyeong kembali mencoba meyakinkan Yi soo. Dia memperlihatkan cincin yang dia kenakan dan mencoba mengirimkan sms tapi Yi soo mundur. Dia tidak ingin bertemu lagi dengan Woo jin lalu pergi dari rumah itu.


Hari berlalu. Woo jin terlihat lesu, tak bersemangat. Yi soo pun memikirkan ucapan Woo jin. Apa memang benar ada yang seperti itu? Terbangun di pagi hari dengan wajah yang berbeda dari kemarin?


Semakin hari Woo jin semakin memenuhi kepala Yi soo. Dia bahkan mengira seorang pelanggan sebagai Woo jin karena dia bertanya dengan detail tentang produk yang ingin dia beli, seperti sewaktu pertama kali dia bertemu dengan Woo jin.


Maka dia pun memutuskan untuk datang lagi ke rumah Woo jin. Ragu-ragu dia menekan bel rumah itu.

Seorang wanita, tapi bukan Jae kyong, membuka pintu rumah.

Kali ini Woo jin jadi orang Jepang. Dia tidak bisa berbahasa Korea tapi bisa paham. Dia malah tidak mengerti jika Yi soo bertanya dalam bahasa Jepang.


Hari itu Yi soo dating untuk memastikan keraguannya. Karena itu malam itu, dia ingin tidur bersama Woo jin.

Malam itu mereka bercerita banyak hal termasuk sejak kapan Woo jin jadi seperti itu. Woo jin pun menceritakan semuanya. Juga perasaannya yang kesepian karena setiap hari harus menjadi orang lain.



Esoknya Yi soo bangun lebih dulu. Saat terbangun, orang yang ada di sampingnya masih wanita yang semalam bercerita kepadanya.

Perlahan Yi soo turun dari tempat tidur dan memeriksa sekeliling. Dia melihat isi lemari Woo jin yang terdiri dari pakaian pria dan wanita, sepatu berbagai ukuran, dan kosmetik berbagai merek. Dia juga memeriksa laptop Woo jin dan melihat rekaman yang ada di dalamnya.




Tidak lama Woo jin terbangun. Perlahan dia mendekati Yi soo yang masih melihat videonya. Yi soo menoleh dan terbengong sesaat melihat sosok yang berdiri di hadapannya. Seorang pria. “Woo jin-ssi?” woo jin tersenyum. Begitu pun Yi soo.

Kini yakinlah Yi soo bahwa Woo jin memang mengatakan yang sebenarnya.


[Bersambung ke part 3]

0 comments:

Post a Comment